Alih Aksara Wawacan Adat Urang Pasundan

Wawacan Adat Urang Pasundan adalah naskah koleksi Perpustakaan Nasional Indonesia. Naskah ini memiliki kode SD. 121 dan berasal dari koleksi K. F. Holle. Naskah ini tersusun atas 4 pupuh dengan 304 pada, yaitu Dangdanggula (76 pada), Mijil (23 pada), Sinom (44 pada), Asmarandana (89 pada), dan Durma (72 pada). Naskah ini ditulis dengan aksara Cacarakan. Naskah ini sebagain besar berbahasa Sunda namun ada beberapa bagian yang berbhasa Melalyu dan Belanda. Secara singkat naskah ini berisi mengenai catatan perjalanan seorang pejabat dari Ciamis menuju Garut untuk menemui sahabatnya Tuan Hola (K. F. Holle) hingga kembali lagi ke Ciamis. Perjalanan tersebut dilakukan selama 6 hari yang dimulai pada Rabu 9 Agustus 1871. Selain berisi mengenai informasi suasana Ciamis dan Garut pada menjelang akhir abad XIX, dalam Wawacan Adat Urang Pasundan juga diceritakan suasana di pabrik dan perkebunan teh Waspada. Hal yang cukup menarik dari format penyajian pada naskah dengan kode SD. 121 ini adalah dijadikannya jam sebagai salah satu patokan alur cerita. Munculnya petunjuk jam dalam Wawacan Adat Urang Pasundan dapat membantu para pembaca naskah dalam memahami kondisi saat itu melalui durasi waktu yang disebutkan.