Hidup dalam kendali tanpa kemudi, nyali yang menyala tanpa pernah bersuara. Sepintas batas yang tak berbekas menjadi luka, hingga air mata menari-nari pada sumbu rotasi pusat bahagia yang sejatinya tak ada. Kegelapan yang menyeruak, mencari jejak yang tak pernah bisa beroijak pada ruang jarak, lalu hanya ada bunyi, selebihnya sunyi. Hanya dapat melipat erat kertas, selebihnya melukis nada mayor dan minor dalam ruang tunggu tak bersumbu, kita ada pada satu titik imaji yang sama.