Jenderal-jenderal Jepang yang terlibat dalam Perang Dunia II memiliki ciri-ciri khusus yang mencerminkan konteks sejarah, budaya, dan militer Jepang pada masa tersebut. Jenderal-jenderal Jepang umumnya memiliki pendidikan militer yang kuat dan mendalam. Mereka biasanya lulus dari Akademi Militer atau Sekolah Staf Umum Jepang, yang memberi mereka dasar yang kuat dalam taktik, strategi, dan logistik militer. Konsep kaisar sebagai simbol kesatuan dan kehormatan sangat kuat di kalangan militer Jepang. Jenderal-jenderal Jepang umumnya menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap Kaisar dan melihat tugas mereka sebagai pengabdian kepada negara dan Kaisar. Jepang memiliki tradisi militer yang kuat, terutama dalam kekuatan darat. Jenderal-jenderal Jepang terlatih dalam taktik gerilya, pertempuran hutan, dan perang di medan yang sulit, sejalan dengan kondisi geografis Asia Timur yang beragam.