Batik merupakan salah satu bentuk ekspresi karya seni yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa. Memahami kebudayaan khususnya seni batik berarti memahami pula simbol-simbol, nilai-nilai, dan makna yang menjadi landasan bagi masyarakat pendukungnya. Dari hari ke hari seni batik semakin menampakkan identitas dirinya dalam khasanah kebudayaan Indonesia. Sebagai sebuah seni tradisi dan bentuk ekspresi, para seniman batik selalu menciptakan kreasi-kreasi baru. Namun demikian, para seniman batik tidak meninggalkan pakem dalam hal membatik. Dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi teknologi tentang batik selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Akan tetapi, sifat-sifat dan ciri-ciri tradisionalnya masih tetap dipertahankan. Batik sebagai karya seni tidak dapat dipisahkan dari ekspresi budaya masyarakat pendukungnya. Seni batik telah tumbuh dan berkembang berabad-abad yang lalu. Daerah sentra batik yang cukup dikenal, di antaranya Yogya, Solo, Pekalongan, Tasikmalaya, Cirebon, Garut, Ciamis, Indramayu, Tuban, dan Sidoarjo. Daerah-daerah sentra batik tersebut memiliki kekhasan motif, seperti batik klasik dan batik pesisiran. Batik yang diproduksi oleh setiap daerah juga mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Solo dan Yogya lebih dikenal sebagai sentra batik klasik, sedangkan Pekalongan, Cirebon, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut lebih dikenal sebagai sentra batik pesisiran.