Dia ditawan di Dayeuhkolot, tidak jauh dari gudang mesiu yang sudah lama menjadi incarannya untuk dihancurkan. Di sana ia mengalami siksaan. Tapi ia tabah. Dan pada suatu hari ia melaksanakan niatnya. Dalam suatu kesempatan ia menyerang prajurit-prajurit yang menjaganya. Moh. Toha berhasil lepas dari cengkeraman mereka, tapi tak mungkin dapat keluar dari tempat itu. Dan itu memang bukan maksud Toha. Ia lari ke gudang mesiu, mengambil sebuah granat dan melemparkannya ke gudang mesiu itu. Dan meledaklah granat itu, disusul oleh ledakan bom serta peluru-peluru ukuran besar yang sangat dahsyat. Gudang mesiu itu hancur, tak sedikit pun tersisa....