Etnik Tionghoa digeneralisasi sebagai sebuah kelompok masyarakan yang memiliki status ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok pribumi. Etnik tersebut tampak sangat tertutup yang bisa dilihat dari pola pemukiman dan model rumah yang dikelilingi oleh pagar besi yang tinggi. Lantas muncul pertanyaan, bagaimana etnik Tionghoa ini berinteraksi dengan etnik pribumi dengan sikap tertutup tersebut. Buku ini mengungkap berbagai perspektif yang beragam mengenai integrasi antaretnik yang terjadi pada etnik Tionghoa dan pribumi di Kota Makassar. Pemahaman mengenai dinamika sosial dan faktor-faktor yang memberikan pengaruh pada interaksi ini, yakni sejarah, budaya, agama, dan politik disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, juga turut disajikan tantangan dan potensi kolaborasi antara kedua kelompok etnik ini.