Andai shalat itu adalah manusia, mungkin saja telah lama menangis tersedu-sedu menyaksikan bagaimana kita telah menyia-nyiakan dirinya sekian lama. Tangisan itu bukan untuk dirinya, tapi untuk kita, shalat tidak sedang menangisi dirinya sendiri, namun menangisi kita, manusia yang lalai ini.