Gus Dur memang layak untuk dikenang. Ia adalah salah satu tokoh dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy?ari, dan anak dari Menteri Agama di era Presiden Sukarno, Wahid Hasyim. Pemikiran-pemikiran Gus Dur tetap hidup dalam keseharian dan melekat di hati masyarakat Indonesia, mungkin juga di luar sana. Banyak orang belajar dari Gus Dur. Mereka tidak hanya dari Indonesia, namun berbagai belahan dunia lain belajar tentang toleransi, pluralisme, cinta damai, dan selalu berpikiran inklusif atau terbuka.