Sintesa toleransi gender dan pendidikan Muhammadiyah

Ada begitu banyak diskriminasi dalam kehidupan kita ini, entah secara ekonomi, warna kulit, ras, adat istiadat, hingga gender. Diskriminasi yang disebut terakhir nyatanya masih kokoh cengkeramannya dalam lingkungan kita. Anggapan umum bahwa tugas utama perempuan hanyalah sebatas pada kerja domestik (urusan rumah tangga seperti memasak, mencuci, melayani suami di ranjang, hingga membesarkan anak) begitu eksis di kepala kita, membuat kita luput mempertanyakan asal muasal kondisi itu: apakah ia memang sesuatu yang kodrati ataukah justru imbas dari kondisi tertentu. Buku ini akan berusaha mendiskusikan tema dan permasalahan tersebut. Selebihnya, buku ini juga akan mengulas salah satu organisasi Islam terbesar di negara ini: Muhammadiyah. Secara khusus, apa yang akan diulas berfokus pada lembaga pendidikan Islam yang digagas dan dikembangkan oleh organisasi itu. Menariknya, aspek sejarah dan dinamika lembaga pendidikan Islam Muhammadiyah tidak luput dari amatan Penulis. Ia mengupas sejarah tumbuh dan kembangnya organisasi itu sejak masa kolonial Belanda, Jepang, pasca kemerdekaan, hingga hari ini.