KERAMAHTAMAHAN PEREMPUAN BERDOSA (Membaca Kembali Kisah Lukas 7:36-50)

Suara kelompok marjinal dalam penafsiran-penafsiran teks Alkitab tidak pernah henti dimunculkan ke permukaan. Suara itu yang selalu menjadi pesan-pesan utama dalam kedua perjanjian di dalam Alkitab. Hal yang sama dalam penelitian ini ingin tunjukkan tentang kisah perempuan berdosa yang mampu menunjukkan keramahtamahannya dan kemudian menjadi tuan rumah untuk melayani Yesus. Buku ini akan menggambarkan bagaimana peralihan keramahtamahan perempuan itu serta maknanya, menganalisis respons dan pesan transformasi dari Yesus, serta implikasi dari pesan pembebasan dalam teks. Hasil Temuan: Perempuan berdosa mengintervensi siklus keramahtamahan yang diatur oleh tuan rumah. Ia mengambil alih pelayanan bagi Yesus dengan memberikan pelayanan yang berlimpah. Ia menjadi tuan dan berdiri sendiri atas tindakannya penuh keberanian. Yesus kemudian menganggapnya tuan rumah, atas transformasi yang ia lakukan dari responsnya atas pengampunan yang diberikan Yesus. Tindakannya menjadi contoh pelayanan keramahan yang dilakukan oleh orang Farisi (laki-laki).