Sesuai rencana sesudah sholat isya rombongan pemuda dari Dusun Karangpete Salatiga akhirnya berangkat ke Muncar. Suasana gembira mewarnai perjalanan mereka. Walaupun duduk berdesakan dan tanpa uang saku tidak mengurangi kegembiraan mereka. Anak-anak muda yang hidup sederhana dengan banyak kekurangan tetapi tetap semangat dalam menjalani hidup. Tak ada keluh kesah walaupun hidup mereka serba pas-pasan. Bisa menonton dangdut dengan iuran dan tanpa uang saku pun sudah bahagia. Rasa kebersamaan saat itu memang membuat iri. Tiada rasa iri dan dengki. Ah, indahnya masa remaja mereka. Itu adalah salah satu kisah yang ada di dalam buku ini. Kisah tentang persahabatan sejati yang tidak mengenal harta, kedudukan, ataupun keturunan. Persahabatan sejati yang sederhana, hanya kecocokan hati yang tulus tanpa pamrih. Ikhlas dalam menerima kelebihan dan kekurangan dari sahabat. Kisah-kisah lain tak kalah serunya yang menggambarkan keindahan nusantara, budaya, dan kesederhanaan masyarakat di jaman dulu era 80-an juga termuat dalam buku ini. Penasaran? Ayo baca sampai habis isi buku ini. Salam Literasi.