Raisi Handini

Raisi Handini hidup dengan latar belakang keluarga sederhana yang bisa dibilang miskin. Ia melewati hari-hari yang menyenangkan sebagaimana anak yang lain di masa kecilnya. Hanya saja seiring berjalannya waktu ia merasa masa kecilnya terlalu banyak dihabiskan dengan kebebasan seusai berpisah dengan saudara perempuannya. Ketika menginjak remaja, gadis yang dahulunya senang memunguti cangkang siput ketika di ladang bersama sang ibu ternyata memiliki impian yang tumbuh subur dan kian berambisi dipupuk oleh hinaan dari orang-orang di sekitarnya. Namun ternyata orang-orang terdekatnya tidak sepemikiran. Namun impian untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik tak pernah sirna darinya. Apakah Raisi Handini tetap bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ataukah ia meilih untuk mengikuti perkataan orang-orang terdekatnya tersebut?