Antologi ini berisi kisah-kisah detektif dari penulis-penulis muda Indonesia yang bertujuan untuk memopulerkan fiksi detektif di Tanah Air. Sembilan cerita dalam antologi ini mewakili beberapa subgenre fiksi detektif, yaitu historical mystery dalam “Saputangan Van Leuween”; classic whodunit di “Pesta Petaka” dan “Racun di Restoran Anggrek”; cozy mystery dalam “Aroma Wangi Kematian” dan “Commuter Line 10.45”; inverted story dalam kisah “Saksi Cadangan”; dan impossible crime atau misteri ruang tertutup dalam “Warisan Terkutuk”, “Manusia Ruko” dan “Misteri Hantu Pohon Beringin”. Tim penulis meramu formula fiksi detektif, seperti dalam kisah Sherlock Holmes dan novel-novel Agatha Christie, ke dalam latar Indonesia dengan kesan budaya lokal yang kental. Dipadu dengan gaya penulisan berbeda dan tokoh detektif yang nyentrik, antologi ini menunjukkan bahwa Indonesia juga bisa punya fiksi detektif.