Cuaca adalah keadaan udara dalam suatu tempat tertntu dalam jangka waktu relatif singkat (24 jam) dan meliputi wilayah cukup sempit. Oleh karena itu, kondisi cuaca tidak selalu sama antara satu tempat dan tempat lain. Ada beberapa macam cuaca yang terjadi di antaranya, cuaca cerah, berawan, mendung, hujan. Perubahan cuaca terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor seperti temperatur udara, tekanan udara, kelembapan udara, dan curah hujan. Adapun prakiraan cuaca merupakan suatu proses penafsiran atau peramalan keadaan cuaca di suatu tempat. Pengamatan cuaca di Indonesia dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Informasi prakiraan cuaca dari BMKG berfungsi penting untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan beberapa aktifitas kesehariannya seperti pada bidang perhubungan, pertanian, dan kebencanaan. Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada daerah yang luas dalam jangka waktu relatif lama. Jangka waktu pengamatan dan perhitungan iklim kurang lebih 30 tahun. Perbedaan iklim disebabkan oleh adanya unsur-unsur pembentuk iklim. Adapun unsur pembentuk iklim sama seperti unsur pembentuk cuaca. Pada saat bumi mengelilingi matahari dalam jangka setahun, bumi akan berada di posisi-posisi penting. Posisi ini akan terjadi pada tanggal 21 Juni (I), 23 September (II), 22 Desember (III), dan 21 Maret (IV). Posisi-posisi tersebut menentukan musim-musim yang terjadi di beberapa belahan bumi seperti musim rontok, dingin, bunga, dan panas. Ada beberapa klasifikasi yang dikemukakan oleh para ilmuan, beberapa klasifikasi iklim sebagai berikut: klasifikasi menurut ahli Yunani Kuno, Klages, Koppen, Thornwaite, Ugahari, Supan, Rubner, Mohr, Condolle, Iklim Matahari, Schmidt dan Fergusson, Oldeman, dan F. Junghuhn. Perubahan iklim dapat disebabkan karena gejala alam. Gejala tersebut antara lain pemanasan global, La Nina, dan El Nino