Aspek Kewirausahaan Wanita Dalam Pengembangan UMKM Kota Depok

Wanita wirausaha sebagai pengelola UMKM berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional, diantaranya adalah terciptanya kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, serta pembetukan Produk Domestik Bruto (PDB). Di era globalisasi, MEA, dan era digitalisasi saat ini membawa dampak bagi pelaku usaha besar maupun kecil begitu juga bagi pelaku UMKM. Dampak nyata yaitu merebaknya persaingan baik dari dalam dan luar negeri. Namun tidak menutup kemungkinan hal positif yang dapat dirasakan adalah timbulnya peluang untuk memperluas usaha. Saat ini wirausaha wanita bermunculan dengan berbagai produk berupa barang atau jasa yang ditawarkan. Keberlangsungan usaha para wirausaha wanita ini didukung oleh berbagai aspek berupa material seperti dukungan keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, distribusi dan diperlukan pula dukungan aspek kewirausahaan, seperti faktor motivasi (motivational factors), faktor keahlian berinteraksi (interpersonal skill factors), faktor pola pikir kewirausahaan (entrepreneurial mind set). Menurut (Sustika, 2020), banyak perempuan yang ingin terjun kedunia bisnis namun terhalang oleh rasa takut yang diperbesar, karena rasa tidak percaya diri. Padahal 60 persen UKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, sehingga perempuan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian negara. Sebenarnya perempuan memiliki kelebihan dalam menjalankan bisnis, seperti networking, kreatif, telaten, tidak mudah putus asa dan karakter seperti ini yang diperlukan bagi seorang wirausaha. Kesuksesan UMKM di Indonesia tidak terlepas dari peran wirausaha wanita (women entrepreneur) dalam upaya mengembangkan kegiatan wirausaha. Saat ini, wirausaha wanita mengendalikan sebagian besar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sedang naik daun di Indonesia. Keberadaan wirausaha wanita sebenarnya masih bisa dioptimalkan jika hambatan dalam hal investasi dan permodalan bisa diatasi. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, total UMKM pada tahun lalu hampir 60 juta. Dari jumlah ini, lebih dari 14 juta usaha dikelola perempuan. Kontribusi UMKM yang dikelola perempuan terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 9,17%. Sementara kontribusinya terhadap ekspor lebih dari 5%.