Buku ini akan menjawab berbagai pertanyaan, misalnya: apa beda antara Kamu dan Anda, apa makna dan pentingnya ucapan Selamat Pagi, mengapa setiap orang punya muka, ada muka interpersonal dan muka sosial, mengapa dan apa beda antara koruptor dan tikus berdasi, mengapa ada metafora, dan masih banyak lagi. Akan dibahas pula mengapa kesantunan itu perlu, teorinya, beda antara kesantunan dan persahabatan, komunikasi fatis, jarak sosial, analisis wacana, kohesi, koherensi, dan konteks, analisis wacana kritis, kritik ideologi, dan kritik sosial.
Topik lain yang lebih populer di antaranya adalah: bahasa bisnis dan periklanan, bahasa dokter dan pasien, bahasa humor, dan bahasa nama anak. Metafora daun kelor sengaja penulis gunakan dalam buku ini untuk mengacu ke sesuatu yang sempit atau wawasan yang sempit. Penulis lebih suka menggunakan daun kelor daripada katak dalam tempurung karena tidak semua pembaca mau membayangkan katak; namun, mereka mau membayangkan daun kelor. Meskipun bentuk daun kelor tidak ketemu dalam imajinasi mereka, minimal mereka pernah makan sayuran, meskipun bukan sayur daun kelor. Linguistik adalah tentang komunikasi potensial; pragmatik adalah tentang komunikasi aktual, yaitu komunikasi sebagai interaksi makna, bukan interaksi bentuk (Jumanto, 2011).