Pergantian kurikulum tidak selamanya memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan, sebab walaupun secara konseptual kurikulum berubah, tetapi paradigma (pola pikir), pola mengajar, strategi pembelajaran, teknik pembelajaran, proses pembelajaran (learning process) dan sistem evaluasi yang dilakukan para guru tidak pernah berubah. Artinya perubahan kurikulum yang tidak disertai perubahan paradigma para pendidik dalam proses pembelajaran, maka perubahan atau penggantian kurikulum tersebut, dampaknya tidak akan terasa secara signifikan, karena harus kita akui bahwa mengubah paradigma, mind-set atau pola pikir, bukan perkara mudah, apalagi cara pandang ini sudah sangat lama berpuluh-puluh tahun, maka apabila keinginan berubah hanya faktor eksternal saja, tidak disertai keinginan kuat dari internal guru itu sendiri, dimungkinkan perubahan itu akan sulit terwujud. Berbicara mutu pendidikan tetapi terlepas dari membicarakan mutu proses pembelajaran, maka pembicaraan tersebut hanya bersifat kamuflase saja, karena mutu pendidikan tidak terjadi dengan sendirinya, mutu pendidikan tidak terjadi sekonyong-konyong, mutu pendidikan tidak akan terjadi dengan begitu saja, perlu sebuah proses pembelajaran yang bermutu pula baik di dalam, maupun di luar kelas. Dalam makna lain mustahil mutu pendidikan akan terjadi apabila tidak dimulai dari proses pembelajaran yang bermutu antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, kepala sekolah dengan pengawas sekolah, pengawas sekolah dengan sesama pengawas sekolah atau dengan guruguru-kepala sekolah binaannya. Untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik, pelaksanaan pembelajaran yang bermutu serta diperlukan pengevaluasian yang berkualitas, artinya pembelajaran harus dikelola dengan baik, pembelajaran harus ditata dengan baik, pembelajaran harus diatur dengan baik. Pengelolaan, penataan, pengaturan itulah disebut Manajemen Pembelajaran. Buku Manajemen Pembelajaran ini dimaksudkan agar menjadi pendamping para guru atau calon untuk menciptakan suatu proses pembelajaran bermutu secara komprehensif dalam komunikasi dan interaksi pembelajaran, dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dan fungsi-fungsi manajemen (thefunction management).