Strategi dan Teknik Penulisan Skripsi

Kegiatan penulisan skripsi tidak terlepas dari kegiatan proses pendidikan-pengajaran yang dilaksanakan oleh di perguruan tinggi. Karenanya, calon sarjana yang sedang melaksanakan penulisan skripsi dibimbing oleh para dosen pembimbing (konsultan) yang bertanggungjawab di bidang pengetahuan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam kaitannya dengan proses pendidikan-pengajaran tersebut, setiap calon sarjana yang melaksanakan kegiatan penulisan skripsi diharapkan: 1. Mampu melaksanakan penelitian secara mandiri di bidang pengetahuan yang ditekuninya. 2. Mampu menunjukkan dan memanfaatkan berbagai teori dan pengetahuan yang diperolehnya. 3. Mampu berpikir secara kritis, analitis, argumentatif dan sistematis. 4. Mampu secara cermat menyampaikan hasil penelitian dan buah pikirannya dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan tata cara penulisan ilmiah. 5. Mampu mempertanggungjawabkan penelitian dan semua hal yang telah ditulis dalam skripsinya itu dihadapan munaqisy (penguji). Penerbitan buku ini yang berawal dari Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa STAIN Sorong dapat diwujudkan edisi 2010. Penerbitan ini menjadi dimulai sebagai program yang dicanangkan oleh Pusat Penjaminan Mutu, untuk mendorong peningkatan standar mutu penulisan skripsi mahasiswa. Pada tahap awal, dimaksudkan untuk keseragaman penulisan, tetapi pada tahap berikutnya setelah penggunaan selama setahun pedoman ini, mahasiswa dituntut untuk meningkatkan mutu karya skripsi. Mutu yang diinginkan dalam bentuk kaedah-kaedah penulisan yang menjadi standar akademik. Dengan standar tersebut, maka karya mahasiswa dapat sejajar dengan perguruan tinggi alam skala nasional dan juga dalam wilayah pendidikan tinggi internasional. Karya ilmiah dalam konteks perguruan tinggi bukan lagi kewajiban tetapi merupakan kebutuhan. Ini bermakna bahwa tanpa aktivitas ilmiah yang salah satu dalam bentuk penelitian, maka perguruan tinggi semata-mata hanya akan menjadi menara gading di tengah masyarakat. Padahal, semestinya lembaga pendidikan tinggi, harus menjadi pionir dalam pengembangan kapasitas masyarakat melalui penelitian yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada para praktisi.