Menafsir Teks, Memahami Konteks

Islam sebagai sebuah agama yang berasal dari Tuhan, memiliki Kitab Suci yang dijadikan pedoman dan acuan para pemeluknya dalam menjalani kehidupan di dunia ini serta persiapan untuk menghadapi kehidupan di akhirat kelak, kitab tersebut yaitu al-Qur’?n. Al-Qur’?n merupakan referensi primer bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini. Di dalamnya terdapat pelbagai tuntunan kehidupan beragama dan bermasyarakat. Dengan kata lain, al-Qur’?n memberikan pedoman bagaimana manusia melakukan hubungan vertikal, berupa pengabdian kepada Tuhan (Allah SWT), dan hubungan horisontal, berupa interaksi sosial dengan manusia lain. Diskursus pemikiran keislaman yang berkembang di masyarakat acapkali menempatkan al-Qur’?n sebagai wilayah tak tersentuh, karena dianggap sakral dan baku. Selanjutnya kita hanya sebatas mengiyakan, mengikuti, sami’n?waatha’n?, tanpa diperkenankan mengotak-atik, apalagi menyangkalnya. Buku yang ada di hadapan pembaca ini adalah sebuah upaya penulis untuk urun rembug dalam ranah ilmiah, khususnya dalam kajian tafsir alQur’an. Ide dasar yang mendorong penulis untuk melakukan kajian ilmiah--kalau dapat dikatakan demikian--- khususnya dalam bidang tafsir alQur’an, selain karena kajian ini menjadi minat utama penulis, juga karena kegelisahan akademik yang penulis alami selama ini. Kegelisahan itu bermula dari munculnya fenomena keberagaman penafsiran terhadap teks-teks al-Qur’an, yang tidak jarang memicu lahirnya pertikaian di antara umat Islam sendiri. Bahkan, yang sangat ironis, perbedaan penafsiran terhadap suatu ayat yang sama (teksnya), sampai memunculkan vonis pengkafiran terhadap sesama umat Islam. Pertanyaannya adalah, mengapa suatu teks (baca: ayat) yang sama, ditafsirkan berbeda oleh orang-orang yang membaca atau mengkajinya? Apa yang melatar belakangi perbedaan penafsiran tersebut? Mengapa muncul istilah penafsiran tekstual dan kontekstual dalam memahami ayatayat al-Qur’an? Dari mana istilah tersebut bermula? Bertolak dari kegelisahan intelektual inilah, penulis kemudian melakukan kajian tentang faktor-faktor yang menyebabkan munculnya perbedaan penafsiran terhadap al-Qur’an. Selanjutnya, penulis berusaha menelusuri sejarah munculnya istilah tekstual dan kontekstual dalam penafsiran al-Qur’an. Kemudian untuk melihat bagaimana dua model penafsiran tersebut bekerja, penulis melakukan kajian terhadap sejumlah tema yang seringkali menjadi isu sensitif di kalangan umat Islam. Beberapa tema yang penulis maksud adalah: “jihad” dan “non-Muslim”.