Kiai Ibrahim dan Tempat-tempat Ibadat (Kisah Perjalanan Memahami Perbedaan Agama dan Saling Menghormati dengan Umatnya)

Novel ini menurut Penulisnya merupakan iktibar, yaitu semacam contoh perilaku seseorang yang bersedia untuk bersusah payah mewujudkan obsesinya dalam membangun kebersamaan dan kerjasama di antara para pemeluk agama yang berlainan. Caranya dengan mengunjungi atau bersilaturrahmi ke tempat-tempat ibadah dan lalu berdialog dengan umatnya. Melalui kunjungan dan dialog itulah dapat dibuka tabir atau sekat yang menghalangi umat beragama untuk saling bekerjasama membangun kehidupan. Minimal diperoleh kesamaan visi dan misi sebagaimana diajarkan oleh semua agama bahwa manusia seharusnya menganjurkan kebaikan dan mencegah kerusakan, sebagai diistilahkan dengan amar makruf dan nahi munkar. Dan lalu diperoleh pemahaman terdapatnya perbedaan agama, namun yang penting adalah saling menghormati satu dengan lainnya.